Kutim Masih Kekurangan 781 Guru

SANGATTA. Meski jumlah guru sudah
banyak, namun secara keseluruh Kutim
masih kekurangan. Jika dilihat peta
sekolah yang ada dan tersebar di seluruh
kecamatan, kabupaten ini masih
kekurangan sekitar 781 guru.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kutim
Iman Hidayat di ruang kerjanya, Rabu
(2/1) kemarin, jumlah siswa dan sekolah
tiap tahun semakin bertambah di seluruh
wilayah ini.
Disebutkan, idealnya guru untuk sekolah
dasar sebanyak 2.795 orang, sementara
yang ada baru 1.518 guru PNS (pegawai
negeri sipil), 132 guru PTT (pegawai tidak
tetap) dan TK2D (tenaga kerja kontrak
daerah) serta 630 guru honor yang
diangkat sekolah.
“Total guru SD 2.280 orang, jadi masih
kurang 515 guru. Untuk SMP idealnya
dibutuhkan guru sebanyak 850 orang,
sementara yang ada baru 507 guru PNS,
71 PTT dan TK2D serta 128 guru honorer
sekolah. Total 706 yang berarti masih
kekurangan 142 tenaga guru SMP,” kata
Iman.
Tidak hanya itu, untuk tingkat sekolah
menengah atas juga masih terjadi
kekurangan jumlah guru. Untuk SMA,
katanya, diperlukan setidaknya 357 guru
diseluruh Kutim. Tetapi saat ini baru
terpenuhi guru PNS sekitar 199 orang,
PTT dan TK2D sekitar 48 orang serta
honorer sebanyak 46 orang. Total guru
SMA yang ada adalah 282 orang. Dengan
jumlah tersebut berarti masih guru yang
mengajar di tingkat SMA ini jumlahnya
masih kurang sekitar 48 orang lagi.
Terakhir untuk SMK (sekolah menengah
kejuruan) idealnya diperlukan paling tidak
sekitar 211 guru, tetapi yang ada saat ini
baru 65 guru PNS, 36 guru PTT dan TK2D
serta 34 sisanya honorer sekolah. Jumlah
keseluruhan yakni 135 orang dan masih
kekurangan sekitar 76 guru.
“Jadi jika ditotal semua, saat ini Kutim
secara umum masih membutuhkan
penambahan guru baru untuk semua
tingkatan sekolah mulai dari SD, SMP,
SMA serta SMK sebanyak 781 orang,”
sebutnya.
Dijelaskan olehnya, perhitungan jumlah
ideal kebutuhan guru pengajar di seluruh
Kutim adalah dihitung dari kuota sekolah
berdasarkan total siswa atau murid
dengan jumlah kelas atau rombongan
belajar.
Iman mengakui, kendala tersebut menjadi
salah satu masalah yang belum
terselesaikan. Dia berharap masalah
kekurangan guru ini dapat segera teratasi
sehingga dapat memperlancar sekaligus
meningkatkan proses pendidikan
mengajar dan belajar di sekolah-sekolah
yang ada di kutim. (kmf4/kpnn/ama)