info sangatta

info sangatta

Senin, 07 Januari 2013

Bukan Gratis, Tapi Diringankan Program PDAM untuk Warga Miskin

BONTANG. Program PDAM Bontang
berupa Sambungan Rumah (SR) gratis
kepada masyarakat berpenghasilan
rendah alias miskin ternyata dianggap tak
sesuai harapan. Ini dibuktikan dengan
banyaknya keluhan warga, lantaran
banyaknya persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum mendapatkan layanan
ini.
“Namanya saja sambungan rumah gratis,
tapi masyarakat diberikan persyaratan
yang susah dan akhirnya juga
mengeluarkan uang. Kemudian,
pembayaran rekening pemakaian air
perbulannya tetap bayar seperti biasa,”
cetus Umar, seorang warga Kelurahan
Guntung yang menelepon media ini
kemarin.
Menjawab keluhan itu, Jainuddin,
Kasubbag Pemberdayaan Ekonomi
Bagian Ekonomi Pemkot Bontang yang
ditunjuk sebagai koordinator SR
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) membenarkan kalau program itu
harus dipahami oleh warga. Bukan
sepenuhnya digratiskan, namun diberikan
keringanan dalam pemasangan jaringan
pipa PDAM. Besarnya keringanan
bervariasi, mulai 50 persen hingga
seratus persen.
“Tidak benar kalau istilahnya gratis. Yang
benar adalah diberikan keringanan biaya
pemasangan. Pertama warga diberikan
keringanan hanya sebesar 50 persen
saja, sedangkan tipe kedua warga
diberikan keringanan penuh seratus
persen,” sebut Jainuddin.
Diungkapkannya, pembagian tipe
pemasangan itu berdasarkan 12 kriteria
warga miskin yang didapat dari Badan
Pemberdayaan Masyarakat (BPM)
Bontang. Jika warga memenuhi tujuh
hingga sebelas kriteria sesuai
persyaratan, tentu akan digolongkan
dalam pertama untuk keringanan 50
persen.
“Tapi sebaliknya, kalau warga telah
memenuhi semua kriteria yang
dimaksudkan itu, tentu diberikan
keringanan hingga seratus persen saat
pemasangannya nanti. Jadi, perlu kami
tegaskan, SR MBR ini tidak gratis. Warga
penerima tetap membayar tarif air setiap
bulannya. Kami hanya memberikan
keringanan untuk pemasangan jaringan
PDAM nya saja,” katanya.
Sedangkan progres pemasangan SR MBR
ini, tinggal menunggu hasil verifikasi
ulang. Khususnya di wilayah Kelurahan
Bontang Lestari. Sementara untuk
verifikasi di dua kelurahan yang
mendapat prioritas pertama, seperti
Kelurahan Loktuan dan Guntung, sudah
rampung.
”Nama-nama warga penerima SR MBR
telah didata dan siap dipasang. Namun
jumlah pastinya menunggu dari
Kelurahan Bontang Lestari. Karena ada
RT di sana yang harus diverifikasi ulang,”
imbuh Jainuddin.
Menyangkut sisa verifikasi, Jainuddin
mengatakan akan selesai dalam waktu
dekat. Keterlambatan ini dikarenakan tim
verifikasi gabungan yang terdiri dari pihak
Pemkot Bontang, aparatur kecamatan,
kelurahan, dan PDAM terbentur agenda
penting akhir tahun. Surat Keputusan
(SK) untuk pemasangan SR MBR juga
sudah ada, untuk selanjutnya dibuatkan
Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari
PDAM. (im/lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar