info sangatta

info sangatta

Kamis, 07 Februari 2013

Sangatta Di Ambang Kota Pengangguran

Kaltim Prima Coal menjadi tulang punggung
kehidupan Sangatta. Bukan sekadar 5.188
karyawannya, ribuan yang lain terlibat dari
kontraktor, subkontraktor, hingga para
penyedia jasa.
SENARAI kesibukan Basti Sanggalani
bertambah beberapa bulan ini. Hampir
saban hari mondar-mandir ke Dinas
Tenaga Kerja Kutai Timur, ketua DPC
Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan
Pertambangan Kutim, itu mengurusi perihal
pemutusan hubungan kerja.
Sejak anjloknya harga batu bara
pertengahan tahun silam, sebelas
perusahaan di Sangatta dan sekitarnya
mengurangi jumlah pekerja. Sebagian
besar berstatus kontraktor dan
subkontraktor PT Kaltim Prima Coal,
perusahaan tambang batu bara terbesar di
Indonesia, bahkan dunia.
Pekan lalu, Basti menghadiri mediasi di
Disnaker Kutim ketika PT Dharma Henwa,
salah satu kontraktor KPC, berencana
menghentikan 400 karyawan mereka di site
Bengalon. Dengan tambahan ini, total
pekerja tambang yang melewati pemutusan
hubungan kerja (PHK) sudah 1.230 orang.
Nyaris 10 persen dari seluruh tenaga kerja
di sektor galian emas hitam.
“Perusahaan harus memahami bahwa PHK
adalah jalan terakhir. Kami berusaha
mencari win-win solution. Karyawan tidak
diberhentikan, sementara perusahaan tidak
terlalu terbebani,” kata Basti saat ditemui
Kaltim Post .
Mengurangi jam kerja salah satu jalan
keluarnya. Jika sebelumnya seorang
operator bekerja 12 jam sehari, diubah
menjadi delapan jam sehari. Dengan
demikian, jam kerja dapat dibagi sehingga
tak ada karyawan yang di-PHK.
Basti khawatir jika perusahaan memaksa
menerapkan efisiensi, angka PHK terus
bertambah. Dampaknya bisa sangat besar
terhadap Sangatta. Ekonomi kota ini
sangat bergantung dari aktivitas
pertambangan terutama KPC.
Menilik data Disnaker Kutim, tenaga kerja
yang terlibat di KPC hampir 16 ribu orang,
termasuk para kontraktor dan
subkontraktor. Jika 16 ribu itu masing-
masing menghidupi empat orang
(termasuk si karyawan) dalam keluarganya,
ada 64 ribu penduduk Sangatta yang
bergantung dari operasi KPC.
Bandingkan dengan penduduk Sangatta
berdasarkan sensus penduduk 2010 yang
hanya 83.625 jiwa. Itu berarti “sehat-
tidaknya” KPC menentukan piring nasi 76
persen penduduk Sangatta. Belum lagi
sektor perekonomian lain yang juga hidup
karena pertambangan.
“Tak bisa dimungkiri, Sangatta sangat
bergantung dari sektor pertambangan,”
terang Kepala Bidang Hubungan Industrial,
Disnaker Kutim, Thamrin.
Tak hanya PHK, lesunya harga batu bara
yang membuat KPC menahan produksi
juga berdampak kepada sektor perkreditan.
Sejumlah kredit alat berat mulai mampet.
PT BFI Finance Indonesia Area Sangatta,
misalnya, mengaku sejumlah pembiayaan
terganggu. Edy Budiono, Branch Manager
BFI Area Sangatta mengatakan, pembiayaan
alat berat dari kontraktor maupun
subkontraktor PT KPC mengalami
penurunan.
Ongkos kredit yang mestinya dibayar tiap
bulan macet. Sejak Juni 2012 hingga
sekarang, angsuran belasan alat berat
belum cair. Jenisnya seperti ekskavator,
buldoser, berikut puluhan truk roda enam.
“Beberapa perusahaan yang memakai jasa
pembiayaan di sini,” jelas Edy kepada
Kaltim Post . BFI pun mengambil kebijakan,
para debitur cukup membayar bunganya
tiap bulan sembari menunggu harga batu
bara naik.
BFI juga tak segan menolak permohonan
pembiayaan dari perusahaan tambang.
“Kalau (perusahaan) sawit, tidak masalah,”
terangnya.
Berkurangnya produksi batu bara otomatis
membuat alat berat tak beroperasi
maksimal. Edy menganjurkan, perusahaan
segera menjual alat berat agar kerugian
tidak terus membengkak. Setiap bulan, alat
yang menganggur itu masih harus
membayar angsuran kredit maupun
bunganya bila terlambat.
Rabu pekan lalu, Bupati Kutim Isran Noor
mengatakan belum mendengar kabar PHK
ribuan orang. “Jika benar, saya tetap yakin
keadaan ini segera membaik,” katanya,
optimistis.
Namun demikian, sejumlah prediksi bahwa
harga batu bara dunia membaik awal tahun
ini meleset. Memasuki Februari, harga batu
bara acuan tetap di level terendah pada
kisaran USD 84 per metrik ton.
Pengamat ekonomi dari Universitas
Mulawarman, Irwan Gani, mengatakan
pemerintah harus mengambil langkah
cepat mencegah dampak sosial.
Karakteristik Sangatta yang sangat
bergantung sektor pertambangan harus
menjadi pelajaran. Ketika sektor itu
tumbang, tak ada dukungan lokomotif
ekonomi yang lain disiapkan.
“Di sini pentingnya peran UMKM (usaha
mikro, kecil, menengah). Ketika batu bara
menjadi primadona, pemerintah harus
membangun kesempatan kerja di sektor
lain terutama UMKM,” jelasnya.
Sejauh ini, menurut Irwan yang peneliti
Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi Area
Kaltim-Kalsel, pemerintah tidak
mengedepankan upaya pencegahan.
“Masih menggunakan cara ‘tiba masa tiba
akal’. Begitu ada masalah baru
ditanggulangi,” jelasnya.
Irwan menyarankan, pemerintah harus
memetakan mereka yang baru saja
menyandang status “tuna-kerja”. Jika
sebagian besar adalah operator alat berat,
pemerintah bisa mengalihkan ke sektor
padat karya.
Tempat asal pekerja juga dapat
dipertimbangkan. Jika kebanyakan tenaga
skill itu pendatang, langkah memulangkan
ke daerah asal dapat diambil.
“Perantau tidak memiliki fanatisme untuk
tinggal di suatu daerah. Jika
dipertahankan, dikhawatirkan terjadi
disparitas sosial,” tambahnya.
Dampak sosial dari tingginya PHK juga tak
boleh dipandang enteng. Bukan tidak
mungkin, tak kunjung membaiknya harga
batu bara membuat PHK di Sangatta
semakin menjadi-jadi. Jika sudah
demikian, kota berdebu itu di ambang kota
pengangguran. Terburuknya menjadi kota
mati.
“Contoh gagalnya menyiapkan sektor
pengganti pertambangan sudah banyak.
Mulai Sangasanga, Kukar, hingga di
Tabalong, Kalsel,” imbuh peraih doktor
bidang keuangan daerah dari Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Sejatinya, kehidupan di kota tambang ini
diprediksi masih panjang. Beberapa tahun
lalu, banyak yang memperkirakan deposit
terukur batu bara KPC, yang golongan
prima, baru habis 50 sampai 80 tahun
mendatang.
Saat itulah diprediksi badai berwujud
habisnya sumber daya menerpa Sangatta.
Tanpa lokomotif perekonomian baru,
Sangatta bisa menjadi kota pengangguran
dan bersalin kota mati.
Tetapi pemandangan masa depan ketika
batu bara benar-benar habis seperti
nampak sekarang. Andaikata kelesuan
harga batu bara berlangsung lama, badai
itu --mungkin saja-- tiba kelewat cepat di
Sangatta. (*/che/k1)

KaltimPost

6 komentar:

  1. Buat temen2 yang lagi kerja di sangatta kalimantan timur , saya menginfirmasikan KOS KOSan murah yang baru saja selesai di bangun ... hanya ada 5 kamar ( 3 kamar untuk yang sendiri dan 2 kamar untuk yang berkeluarga dengan maximal 2 anak ) kamar kosan sudah di lengkapi dengan kamar mandi di dalam dan dapur ... jika teman-teman berminat silahkan hubungi saya di 08157080003 / 081807732323 ( tidak melayani sms )

    DETAIL :
    - lantai keramaik
    - bangunan beton
    - lokasi strategis
    - aman
    - lengkap setiap unitnya kamar mandi di dalam
    - dapur
    - ruang tamu + ruang tidur terpisah untuk yg berkeluarga
    - garasi motor
    - bangunan baru, karena siap di tempati awal bulan MARET 2013
    - termasuk listrik untuk pemakaian : 1 kipas angin + 1 TV + 1 magic jar ( di luar ini akan dikenakan charge sendiri )
    - udah termasuk AIR ( PDAM dan sumur )
    - tertarik untuk booking langsung DP minimal 200.000 ( selama unit masih tersedia )
    - harga / bulan untuk single @ xxx.xxx ( sekamar berdua tambah 50.000 )
    - harga / bulan untuk yg berkeluarga @ xxx.xxx ( maximal 2 anak )
    - silahkan hubungi 08157080003 / 081807732323
    - alamat kos Gn. Tehnik / margo rukun Jl. Gotong Royong, kecamatan sangatta selatan RT.02 no.29, rumah Bpk. Hadi Soetomo ( mohon buat janji dulu sebelum mengunjungi kos )
    - menerima juga untuk mess perusahaan tahunan / bulanan
    - jangan keduluan ya .... Kami tunggu info dari saudara2 atau teman saudara yang butuh KOS KOSAN DI SANGATTA - kaltim

    BalasHapus
  2. Sangatta habis maka habislah sudah degradasi moral dikota itu.

    BalasHapus
  3. KPC ikut bertanggung jawab dlm degradasi moral penduduk dan degradasi alam ! bagus jika KPC bangkrut!!!

    BalasHapus
  4. KISAH NYATA..............
    Ass.Saya PAK.ANDRI YUNITA.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Dimas,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Dimas alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Dimas Taat Pribadi di nmr 081340887779 Kiyai Dimas Taat Peribadi,ini nyata demi Allah kalau saya bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!
    DANA GAIP KIYAI DIMAS KANJENG TAAT PERIBADI

    BalasHapus
  5. Syukur alhamdulillah hal yang tidak pernah terbayankan dan tidak pernah terpikirkan kalau saya bisa sukses seperti ini kusus untuk Mbah Budi Hartono saya ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya karena berkat bantuannya yang memberikan pesugihan putih tanpa tumbal dengan jumlah 7M saya bisa lepas dari hutang dan masalah dan disinilah saya berkesempatan kumpulkan uang untuk buka usaha kedepannya karna tanpa bantuan Mbah Budi Hartono saya belum bisa melunasi hutang saya bisa-bisa semakin bertambah budi baik Mbah tidak akan saya lupakan saya sampaikan kepada saudarah-saudarah yang ingin mengikuti program pesugihan putih tanpa tumbal ini tidak ada resiko apapun aman dari diri sendiri maupun dari keluarga dan masih banyak bantuan lainnya ternyata yang tertulis didalam blog Mbah semuanya benar bagi anda yang ingin merubah nasib dan mau hutangnya lunas butuh modal usaha silahkan konsultasi di no 085-256-077-899 Mbah Budi Hartono atau buka blog Mbah klik PESUGIHAN PUTIH TANPA TUMBAL

    BalasHapus