info sangatta

info sangatta

Rabu, 06 Februari 2013

KPC Goyang, Ribuan Berstatus Pengangguran

Sejumlah kontraktor dan subkontraktor
Kaltim Prima Coal (KPC) mulai mengurangi
jumlah karyawannya. Kelesuan harga batu
bara dituding sebagai penyebab. Sangatta
kini di ambang kota pengangguran.
MENYUSURI Jalan Yos Sudarso, Sangatta,
Kutai Timur (Kutim), yang penuh debu dan
lubang, pemuda 25 tahun itu berhenti di
sebuah warung kopi. Menunggangi sepeda
motor Yamaha Jupiter, dia menepi di
sebuah warung kopi.
Sembari mengibas kausnya untuk
mengusir debu cokelat, dia bergegas
masuk. Pekan lalu, Santo --begitu nama
samaran yang dipilihnya-- memenuhi janji
bertemu media ini. Sedikit bersungut-
sungut, dia lantas berkata, “Setelah
sebulan dirumahkan, saya di-PHK
(pemutusan hubungan kerja, Red ) juga.”
Sejak awal Desember 2012, Santo bersama
30-an karyawan subkontraktor KPC
dirumahkan. Tepat hari pertama 2013,
mereka diberhentikan dengan pesangon
memadai.
Sebagai operator alat berat, Santo bertugas
membangun konstruksi tambang yang
dikerjakan kontraktor KPC. Utamanya
membuka jalan tambang dari satu site ke
site lainnya.
“Mungkin karena pekerjaan konstruksi
bukan kegiatan inti dari menambang,
sehingga kami lebih dahulu
diberhentikan,” ucapnya. Sejak beberapa
bulan silam, dia sudah mendengar kabar
diturunkannya produksi KPC akibat harga
batu bara yang anjlok.
Lajang asal Sumatra yang sudah dua tahun
bekerja di Sangatta ini menerima pesangon
Rp 18 juta ketika di-PHK. “Sesuai
ketentuan, kok. Sekarang saya mencari
pekerjaan di tempat lain saja,” lanjut pria
yang masih menumpang di rumah
keluarga di Sangatta ini. Dia melanjutkan,
“Perusahaan berjanji, jika kondisi
membaik, kami dipanggil lagi.”
Santo adalah satu dari lebih seribu orang
yang beberapa bulan terakhir kehilangan
pekerjaan di Sangatta. Sebagian besar
mereka yang di-PHK adalah pekerja dari
kontraktor dan subkontraktor KPC.
Ibarat pohon besar, KPC adalah batang dan
akar utamanya. Meminjam catatan Dinas
Tenaga Kerja (Disnaker) Kutim, tambang
batu bara terbesar di dunia dengan
konsesi 98 ribu hektare itu memiliki 5.188
karyawan.
Untuk menjalankan operasinya, KPC
dibantu beberapa kontraktor yang bisa
diibaratkan dahan-dahan yang menempel
di batang utama. Para kontraktor itu di
antaranya PT Thiess Contractor Indonesia,
PT Pama Persada Nusantara, dan PT Darma
Henwa.
Ketika menambang, ketiga dahan ini
bercabang-cabang lagi lewat bantuan
subkontraktor. Memakai terminologi
tanaman, ketika badai berwujud anjloknya
harga batu bara menerjang pokok besar
ini, ranting kecil lebih dahulu patah.
Menggugurkan ribuan daun yang tak lain
tenaga kerja para subkontraktor.
Satu dahan yang paling goyah
menghadapi badai adalah PT Darma Henwa
beserta subkontraktornya. Disnaker Kutim
mencatat, perusahaan yang beroperasi di
Kecamatan Bengalon itu telah mem-PHK
400 karyawannya. Sementara di seluruh
Kutim, sebanyak 1.230 orang kehilangan
pekerjaan, khusus dari pertambangan batu
bara. Dua dahan yang lain, PT Thiess dan
PT Pama, disebut masih bertahan
menghadapi badai ini.
“Melihat Undang-Undang Ketenagakerjaan,
apa yang terjadi sekarang bukan tergolong
PHK. Perusahaan belum dikatakan pailit
sehingga pemutusan kerja ini dikatakan
sebagai efisiensi,” kata Kepala Bidang
Hubungan Industrial, Disnaker Kutim,
Thamrin.
Ditemui pekan lalu, Thamrin menjelaskan
pasal efisiensi berdampak kepada besarnya
pesangon. Berbeda dengan PHK, pesangon
efisiensi harus dua kali lipat dari PHK.
“Kami meminta perusahaan mengambil
solusi dengan tidak mengurangi jumlah
karyawan. Bisa dengan mengurangi jam
kerja sehingga tidak ada pengurangan
pekerja,” sarannya.
***
INFORMASI yang diperoleh Kaltim Post ,
penurunan harga batu bara membuat KPC
menurunkan produksinya. Menilik produksi
perusahaan sepanjang 2012 yang dicatat
Dinas Pertambangan dan Energi
(Distamben) Kaltim, penurunan memang
belum terlihat. Sejumlah pihak
mengatakan, stabilnya produksi KPC
disebabkan kontrak penjualan jangka
panjang dan kepentingan memenuhi target
2012. Hal ini belum mendapat konfirmasi
dari KPC.
Tahun ini, perusahaan yang mayoritas
sahamnya dipegang Bumi Resources itu
mencanangkan produksi 70 juta ton. Naik
dari produksi semula yang sekitar 48 juta
ton per tahun.
Untuk menggapainya, sejumlah investasi
ditanam berikut sumber daya seperti
peralatan, infrastruktur, dan tenaga kerja.
Seorang pekerja yang baru saja
mengundurkan diri dari KPC menuturkan
kepada media ini, perusahaan meluncurkan
program baru bertajuk “KPC Membara.”
Program ini berupa efisiensi dan
peningkatan produktivitas. Menambah
jumlah jam kerja adalah satu dari usaha itu.
Jika rata-rata operator alat berat KPC
bekerja rata-rata delapan jam sehari, lewat
program KPC Membara naik menjadi 12 jam
sehari.
“Tapi kenaikan jam kerja itu tanpa
penambahan penghasilan. Saya memilih
mundur karena fisik yang tak kuat,” ucap
si mantan karyawan yang meminta
namanya dirahasiakan.
Rencana peningkatan produksi KPC juga
membuat target kontraktor dan
subkontraktor ikut merangkak. “Dahan dan
ranting” KPC ikut menanam investasi untuk
mengeruk perut Sangatta yang gemuk
akan batu bara.
Tetapi badai datang kelewat cepat. Krisis
global yang menurunkan harga batu bara
sejak pengujung 2012 membuyarkan
semuanya. Dalam Liputan Khas pada
pertengahan 2012, Kaltim Post mengulas
anjloknya harga batu bara dunia. Krisis
yang melanda Eropa selama setahun
terakhir berdampak ke Asia terutama
Tiongkok.
Benua Biru tak lain pasar besar ekspor
Negeri Tirai Bambu. Ketika krisis Eropa
berlangsung, Tiongkok menurunkan
produksi berikut pemakaian energinya. Hal
itu membuat permintaan batu bara
terutama dari Indonesia ikut lesu. Belum
lagi, Tiongkok mengoperasikan tambang
besar di Afrika.
Produksi batu bara yang melimpah
berpadu dengan turunnya permintaan
membuat harga perlahan-lahan menuju
titik terendah. Harga batu bara acuan
terjun bebas dari USD 127 pada Februari
2011 menjadi USD 81,75 per Desember
2012.
Awalnya, harga yang lesu hanya mendera
emas hitam berkalori rendah dan
menengah. Belakangan, batu bara berkalori
prima seperti yang dihasilkan KPC ikut
turun.
Badai pun tiba di Sangatta. Tidak semua
batu bara yang dijual KPC didasari kontrak
penjualan jangka panjang. Lewat kontrak
semacam ini, harga batu bara lebih stabil,
tidak sefluktuatif pasar dunia.
Sejumlah sumber Kaltim Post di
perusahaan itu menyebutkan, penjualan
batu bara KPC atas dasar kontrak jangka
pendek terpukul. Ketika harga emas hitam
anjlok seperti sekarang, margin
keuntungan menipis. KPC bahkan bisa
merugi jika tetap menambang.
“KPC akhirnya menahan produksi sembari
menunggu harga membaik. Tentu dengan
menurunkan target dari para kontraktor.
Akhirnya, kontraktor dan subkontraktor
mengurangi jumlah karyawan mereka,”
ucap seorang manajer area sebuah
perusahaan di Kutim yang memasok
sejumlah sumber daya ke KPC.
Dikonfirmasi hal-hal di atas, hingga berita
ini diturunkan, manajemen KPC belum
merespons. Surat Kaltim Post yang
diterima KPC sejak Kamis (31/1) lalu,
termasuk surat elektronik (e-mail), belum
juga ditanggapi.
Ditemui terpisah pada Rabu pekan lalu,
Bupati Kutim Isran Noor mengaku belum
mendengar kabar PHK ribuan orang. “Jika
benar, saya tetap yakin keadaan ini segera
membaik,” katanya, optimistis.
KALTIMpost

1 komentar:

  1. Kepada Yth,
    To :PERUSAHAAN BUMN
    &
    SWASTA NASIONAL

    Di Tempat.

    Up/attn :Pimpinan / Finance Manager (HRD)
    Perihal : Surat Perkenalan & Kerjasama
    Terlampir : 1 Perincian Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond

    Dengan Hormat,
    Salam hangat dari PT. ANUGRAH LUAS JAYA (Consultan Bank Garansi Dan Asuransi)
    Perkenankan kami untuk memperkenalkan perusahaan kami PT. ANUGRAH LUAS JAYA .
    Dimana kami telah di back up beberapa perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN serta Perusahaan kami telah ditunjuk untuk memasarkan bank garansi yang terbitkan oleh Bank diantaranya:BANK BNI , BRI , BCA , BII , EXIM , DKI , BTN , SINARMAS , JTRUST , AGRA , KALTIM , SUMSEL , BUMIPUTERA , DINAR , DAN BPD LAMPUNG serta bank dan Asuransi Penerbit lainnya.Pada kesempatan ini kami menawarkan kerjasama dibidang penerbitan bank Garansi / Surety bond,dimana didalam penerbitannya kami memberikan prosedur relatif mudah yaitu : NON COLLATERAL (Tanpa Agunan), Serta Jaminan polis siap kami antar.

    Jasa General Insurance Bank Garansi Dan Asuransi Yang Kami Tawarkan Diantaranya :

    - JAMINAN PENAWARAN (Bid Bond)
    - JAMINAN PELAKSANAAN (Performance Bond)
    - JAMINAN UANG MUKA (Advance Payment Bond)
    - JAMINAN PEMELIHARAAN (Maintenance Bond)

    Mitra kami untuk Penerbitan Surety bond/ Asuransi Swasta dan BUMN yaitu :

    1. PT. Asuransi Ekspor Indonesia ( Persero) / ASEI
    2. PT. Asuransi Kredit Indonesia ( Persero) / ASKRINDO
    3. PT. Asuransi Jasindo ( Persero)
    4. PT. Asuransi Pan Pacifik
    5. PT. Asuransi Mega Pratama
    6. PT. Asuransi Raya
    7. PT. Asuransi Bosowa Periskop
    8. dan Asuransi lain-lain yang terdaftar di Departemen Keuangan RI.

    1. Contractor all risk (CAR)
    2. Conprenshive general liability ( CGL)
    3. Workman compensation liability (WCL)
    4. Automobile liability (AL)
    5. Custom bond
    6. Property all risk (PAR)
    7. Erection all risk ( EAR)
    8. Marine hull insurance (MH)
    9. Cargo
    10. Sp2d Akhir Tahun ( Surat Perintah Pencairan Dana )
    11. KMK (kredit modal kerja)

    Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.
    Demikianlah penawaran dari kami, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang,atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

    Best Regards
    Nardiansyah
    Div. Marketing

    PT. ANUGRAH LUAS JAYA
    (Consultants Bank Guarantee & Insurance)
    Jl. Swadaya III No. 45. A Cempaka Baru - Jakarta Pusat
    Telp : 021-42888259 (Hunting)
    Fax : 021-42888256
    Email :nardi.anugrah84@yahoo.co.id
    Mobile : 081315916155

    BalasHapus