info sangatta

info sangatta

Jumat, 11 Januari 2013

Drainase Jl Kabo Banjiri Kampung Tator? Dinas PU Membantah

SANGATTA. Sejak kanal Jl Kabo,
Sangatta Utara dibangun dua tahun lalu,
sejak itu pula sering terjadi banjir di
daerah Kampung Tator, serta Jl Dayung.
Termasuk di sekitar Jl Yos Sudarso IV.
Karena itu masyarakat menduga jika
penyebab banjir di sekitar itu adalah air
dari sungai di Jl Kabo, yang masuk ke Jl
Yos Sudarso, yang tidak memiliki
drainase. Akibatnya, air meluap ke jalan
raya dan masuk ke Kampung Tator
mengenangi perkampungan. Hal ini
dilihat dari aliran air dari Jl Yos Sudarso,
yang meluap ke parit-parit di sekitar
Kampung Tator, dan Jl Dayung, setiap
hujan turun.
Terkait dengan dugaan masyarakat
tersebut, Kabid Pengairan Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kutim Riajid
mendampingi Kadis PU Rory Taufani,
membantah dugaan tersebut. "Banjir di Jl
Dayung dan Kampung Tator itu bukan
dari aliran kanal Kabo. Tapi itu karena
tersumbatnya kanal Jl Yos Sudarso.
Kalau pembangunan kanal di Jl Yos
Sudarso sudah selesai, maka itu tidak
akan terjadi lagi," jelas Riajid. Karena itu
Riajid memohon agar masyarakat
bersabar sementara, karena itu semua
tidak akan terjadi lagi kalau system
drainase di Sangatta yang dibangun PU,
telah selesai dalam beberapa tahun
kemudian.
Menurut dia, pembangunan drainase di Jl
Kabo Jaya dibangun justru untuk
mengatasi masalah banjir. Karena
direncanakan drainase itu akan
terhubung dengan sejumlah drainase lain
yang bermuara pada Polder (kolam
penampung) di Jl Pendidikan. Hanya
saja, karena sistem drainase belum
tuntas, sehingga terlihat kanal tidak
berfungsi.
Dia menjelaskan, dalam perencanaan
Dinas PU, drainase di Jl Kabo Jaya akan
terhubung dengan drainase di Jl Yos
Sudarso IV yang masih dalam proses
pembangunan. Dari dua jaringan
drainase ini selanjutnya diteruskan
menuju Kanal di Jl Dayung yang
terhubung dengan polder di Jl
Pendidikan.
"Hanya permasalahannya, Kanal itu (di
Jalan Dayung, Red.) belum bisa
dibangun. Karena lahannya belum
dibebaskan. Kalau pembebasan lahan
selesai, baru bisa kami (Dinas PU, Red)
masukan perencanaan untuk dibangun
tahun ini. Jadi kalau tahun ini lahannya
dibebaskan Dinas Tata Ruang, maka kami
bisa bangun tahun ini juga," kata Rory.
Seperti diketahui,  setiap kali terjadi hujan
deras hanya berselang beberapa jam
saja, sekitar kawasan Kampung Tator
Desa Singa Gembara, Sangatta Utara
dan Jl Dayung selalu tergenang.
Ketinggian air berkisar antara 30 hingga
50 centimeter (cm). Akibatnya genangan
itu, aktifitas warga pun sering kali
terganggu. Diduga penyebab genangan
itu karena sistem drainase yang dibangun
Dinas Pekerjaan Umum Kutim di Jl Kabo
Jaya kurang perencanaan. Sebab, luapan
air yang berasal dari drainase tersebut
langsung mengarah ke kawasan
Kampung Tator.(jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar