info sangatta

info sangatta

Sabtu, 23 Februari 2013

Ribuan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Kutai Timur

SANGATTA - Banjir
periodik akibat meluapnya Sungai Sangatta
kembali melanda. Ribuan rumah terendam
di dua kecamatan di Kabupaten Kutai
Timur, yaitu Sangatta Utara dan Sangatta
Selatan.
Mulai Sabtu (23/2/2013), ribuan warga
mengungsi ke posko maupun kerabat yang
rumahnya tidak terkena banjir.
Hingga Sabtu malam, Tribun belum
mendapatkan penjelasan resmi dari
Pemkab Kutim. Beberapa pejabat Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
baru kembali dari Jakarta Sabtu siang.
Informasi yang masuk baru dari tim teknis
di lapangan.
Koordinator Pos SAR Sangatta dari Kantor
Basarnas Kutim, Bungga, mengatakan banjir
yang melanda sejak Jumat (22/2/2013)
pagi diperkirakan merupakan banjir
periodik.
Diduga penyebab banjir adalah kondisi air
laut pasang yang diiringi hujan deras di
hulu sungai. Akibatnya, air tertahan di
muara dan mengakibatkan banjir di
permukiman.
"Kami masih mempersiapkan pembentukan
posko di Kecamatan Sangatta Selatan.
Hingga saat ini warga yang menghuni
kawasan tepi sungai sudah dievakuasi ke
tempat yang lebih aman," katanya, Sabtu
siang, ditemui di Desa Sangatta Selatan
didampingi beberapa personel Basarnas
dan Satpol PP Kutim.
Kondisi parah terjadi di Kecamatan
Sangatta Selatan, karena kawasan ini
terisolir. Akses dari dan menuju Sangatta
Selatan selama ini mengandalkan jalur
darat dan melintasi sungai.
Jalur darat dapat ditempuh dari tiga arah,
yaitu dari Jl HM Ardans, Jalan Pertamina,
dan jembatan Kampung Kajang.
Namun ketiga akses jalan ini, selain cukup
jauh untuk ditempuh, juga terendam banjir
dengan area rendaman yang relatif luas.
Banyak kendaraan yang terjebak dan tidak
bisa melintas.
Sedangkan moda transportasi sungai
mengandalkan rakit penyeberangan yang
diistilahkan ponton oleh warga.
Namum ketika banjir kemarin, hampir
seluruh rakit tidak beraktivitas. Hanya ada
satu rakit yang "nekat" beraktivitas karena
pemiliknya ingin membantu para pekerja
yang harus menyeberang.
Namun pemilik rakit hanya
menyeberangkan orang, tanpa kendaraan
roda dua, dengan alasan keselamatan.
Karena rakit yang beraktivitas hanya satu
(juga terkadang dihentikan saat arus
sangat deras), maka banyak warga yang
tidak terangkut. Akhirnya beberapa sekolah
meliburkan siswanya dan banyak pekerja
mengurungkan niatnya untuk masuk
kantor.
Camat Sangatta Utara, Didi Herdiansyah,
mengatakan banjir kali ini kuat
kemungkinan karena faktor alam. "Sempat
beredar isu ada tanggul di perusahaan
tambang yang jebol. Kami klarifikasi hal
tersebut tidak ada. Banjir ini karena faktor
alam," katanya.
Adapun data terkini jumlah korban banjir
dan pengungsi, Didi mengatakan datanya
sangat dinamis. "Data yang ada, korban
banjir Desa Sangatta Utara sekitar 3023 KK
yang terdiri dari 12.000 jiwa," katanya.
Rinciannya, RT 02 41 KK yang terdiri 150
jiwa, RT 03 27 KK yang terdiri 116 jiwa, RT
04 35 KK yang terdiri 132 jiwa, RT 05 67 KK
yang terdiri 290 jiwa, RT 09 66 KK.
Yang terdiri 265 jiwa, juga RT 01 Sangatta
Utara 120 KK. Informasi dari Basarnas,
kawasan yang terendam parah adalah Kabo,
Pinang Dalam, juga Gang Banjar, Desa
Teluk Lingga.
Akibat banjir ini, hingga Sabtu malam,
hampir seluruh kawasan Sangatta
mengalami pemadaman listrik. Manager
PLN Rayon Sangatta, Anas Febrian,
mengatakan pemadaman terpaksa
dilakukan karena air hampir merendam
gardu trafo di PLTD Sangatta di Jalan APT
Pranoto.
Senada, PDAM Tirta Tuah Benua Kutim,
juga terpaksa menghentikan produksi.
"Semua IPA PDAM di Sangatta tidak bisa
beroperasi karea banjir. Masalahnya yang
terendam adalah panel listriknya," kata
Dirut PDAM Kutim, Aji Mirni Mawarni, Sabtu
(23/2).
Editor: Anwar Sadat Guna
Sumber : Tribun Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar