info sangatta

info sangatta

Kamis, 07 Februari 2013

Pedagang Pasar Induk Ancam Balik ke Teluk Lingga

SANGATTA. Wakil Ketua DPRD Kutim,
Mahyunadi kemarin melakukan inspeksi
mendadak di Pasar Induk, Sangatta Utara.
Di sana, Mahyunadi menerima keluhan dari
ratusan pedagang yang mengeluhkan
sepinya pembeli, karena tak ada angkot
masuk pasar yang dibangun dengan dana
Rp 60 miliar tersebut.
Mendapatkan, pasar sepi pembeli dan
keluhan dari ratusan pedagang, Mahyunadi
mengaku akan melakukan hearing dengan
pemerintah, dalam hal ini instansi terkait
untuk mencari solusi. Sebab, fakta yang
terjadi, masih banyak pedagang yang
jualan di pasar lama Teluk Lingga,
mengakibatkan Pasar Induk tidak jalan.
"Karena itu besok kami akan undang
seluruh SKPD terkait untuk mencari
solusinya. Karena pasar baru ini program
pemerintah, yang harus disukseskan.
Kalau memang tidak sukses, maka lebih
baik ditutup lalu kembali ke pasar lama,"
tegas Mahyunadi.
Disebutkan, masalah angkot yang
dikeluhkan pedagang, yang tidak masuk
ke lokasi pasar itu dianggap memang
masalah utama. Karena itu dia akan
mengundang Dinas Perhubungan untuk
membicarakan. Tapi soal pengalihan lalu
lintas, diakui tidak bisa dilakukan
sekarang karena Jl Dayung masih sebagian
masih rusak dan baru dianggarkan tahun
ini untuk diperbaiki. "Kalau lalu lintas
dialihkan sekarang akan mengganggu
proyek pekerjaan jalan. Mungkin
solusinnya akan dibuatkan terminal motor
ojek di Jl Yos Sudarso masuk pasar untuk
memudahkan masyarakat membeli di
pasar Induk," katanya.
"Yang paling utama dari masalah ini
sebenarnya adalah bagaimana pasar Teluk
Lingga ditutup sekarang. Karena kalau
tidak, Pasar Induk ini akan tetap sulit.
Karena itu kami akan minta instansi terkait
membicarakan masalah ini untuk
mensukseskan program pasar Induk dari
pemerintah," lanjut Mahyunadi.
Sementara itu, Roi, salah seorang
pedagang pasar Induk mengancam akan
kembali ke pasar lama kalau tidak ada
solusi pemerintah untuk menutup pasar
lama. "Kami di pasar Induk ini tiap hari
merugi. Semua pedagang pasar ini kan
gunakan modal bank. Bank tak mau tahu
pembayaran yang akan jatuh tempo. Tapi
kami mau bayar pakai apa kalau tidak ada
pembeli. Makanya, kalau dalam seminggu
tidak ada solusi, kami akan balik ke Teluk
Lingga karena disana penjualan itu lancar,
kami tak kesulitan masalah pembayaran
pada bank," katanya. (jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar