info sangatta

info sangatta

Kamis, 14 Februari 2013

Isran Turun Tangan Sukseskan Pasar Tak Pindah, Hak di Pasar Induk Dicabut

SANGATTA. Bupati Kutim Isran Noor tak
mau pasar Induk di Jl Ilham Maulana,
gagal. Sebab, pasar yang dibangun
dengan dana Rp 60 miliar itu harus segera
dilengkapi fasilitasnya. Di lain pihak,
pedagang yang tak mau pindah dari Teluk
Lingga (pasar lama), haknya akan dicabut
di Pasar Induk.
Demikian perintah Isran Noor, yang
disampaikan Kadisperindag Kutim Arief
Yulianto pada wartawan, usai bertemu
dengan Bupati Kutim kemarin di ruang
kerjanya.
"Bupati meminta kami (Disperindag, Red)
untuk tegas, mencabut hak pedagang
yang tak mau pindah dari Pasar Teluk
Lingga ke Pasar Induk. Karena itu,
pedagang yang masih jualan di pasar
lama, akan segara kami minta
pernyataannya, apakah mau pindah ke
Pasar Induk atau tidak. Yang tidak pindah,
kami akan cabut haknya di Pasar Induk.
Sedang yang mau pindah, harus pindah
minggu depan," jelas Arief.
Disebutkan, untuk pedagang yang tak
akan pindah, haknya akan dicabut, dan
diberikan pada pedagang yang masih
masuk dalam daftar tunggu. Karena saat ini
masih ada 400 pedagang yang belum
mendapatkan tempat, sehingga yang tak
mau pindah untuk menggunakan
tempatnya, akan diberikan pada pedagang
yang masih masuk daftar tunggu tersebut.
Namun, meskipun pemerintah mau
bertindak tegas, ternyata dilapangan
banyak masalah yang membuat pedagang
tak mau pindah ke lokasi Pasar Induk.
Penyebabnya antara lain adalah tidak
adanya angkutan kota yang melintas di Jl
Ilham Maulana. Kini dilokasi tersebut,
khususnya simpang tiga Jl Pendidikan dan
Jl Ilham Maulana justru digali PU, bahkan
ditutup. Sehingga akses menuju pasar
Pasar Induk, tertutup.
PU sebenarnya membuat jalan pintas dari
JL Hidayatullah, namun masyarakat tidak
mengetahui akses baru tersebut, karena
tidak ada pentunjuk jika jalan itu masuk
Pasar Induk. Praktis, selama tiga hari
penutupan akses Jl Ilaham Maulana,
pengunjung pasar Induk dapat dihitung
dengan jari. Akibatnya, meskipun
pemerintah ingin agar pasar tersebut
diramaikan, justru fasilitas pendukung
terutama lalu lintasnya makin tertutup.
Sebab Jl Dayung, juga sulit ditembus
karena jalannya masih tanah dan rusak
parah.
Namun, meskipun lagi "sakit" karena
pengunjung nihil, Ketua Asosiasi Pedangan
Pasar Sangatta Fahri mengatakan,
pihaknya tetap berharap anggotnya sabar
untuk sementara dan tetap menjual di
Pasar Induk. "Kami akan hearing dengan
DPRD, pekan depan, Saat itu kami akan
minta DPRD tegas, semua pihak terkait
secara bersama-sama mencari solusi agar
pasar ini difungsikan. Tentu dalam hal ini
lalu lintas akan dibenahi, karena masalah
ini yang jadi kendala utama masyarakat tak
bisa belanja di Pasar Induk," katanya. (jn/
agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar