info sangatta

info sangatta

Jumat, 22 Februari 2013

Kecelakaan Tewaskan 9 Orang Sejak Januari hingga 20 Februari

SANGATTA. Kasus kecelakaan lalu lintas di
wilayah Kutim, menjadi perhatian khusus
Polres Kutim. Pasalnya, berdasarkan data
hingga 20 Februari 2013 tercatat sudah 11
kali kejadian kecelakaan dengan 9 orang
korban meninggal dunia, 4 orang luka
ringan serta mengakibatkan kerugian
materi Rp 307 juta.
Kapolres Kutim AKBP Budi Santosa
didampingi Kasat Lantas AKP Sigit
Harimbawan mengatakan, sebagian besar
kasus kecelakaan terjadi di jalan lintas
kabupaten, dengan berbagai macam
penyebab. “Jalan memang tidak masalah.
Yang masalah adalah karena penerangan
kurang, jalan berkelok-kelok, dan
ditambah sarana rambu yang kurang,
menjadi factor penyebab kecelakaan lalu
lintas. Tapi yang utama karena kelalaian
pengendara,” jelas Budi.
Menurut Budi, dalam menyikapi banyaknya
jumlah kasus kecelakaan di Kutim,
pihaknya sudah membuat beberapa
langkah terobosan. Diantaranya,
mengundur jadwal apel pagi yang biasa
dilaksanakan pukul 07.00 Wita menjadi
pukul 08.00 Wita. Hal ini dimaksudkan
untuk memaksimalkan pelayanan terhadap
masyarakat, khususnya dalam mengatur
arus lalu lintas di sepanjang jalan protokol
Sangatta.
Dengan menempatkan polisi pada jam-jam
sibuk di beberapa titik ini kata Budi, dapat
mencegah pelanggaran lalu lintas,
sekaligus menekan angka kecelakaan.
Kegiatan ini, juga melibatkan seluruh
perwira sebagai pengawas di lapangan.
“Kami (Polres Kutim, Red.) sudah
merapatkan masalah ini dan melakukan
evaluasi secara mendetail, yakni mengenai
lokasinya, jamnya, apa penyebabnya dan
beberapa hal lainnya. Dari rapat itu, muncul
satu kebijaksanaan untuk mengundur apel
pagi. Jadi sebelum apel personel digeser
ke bawah untuk memberikan pelayanan
bagi masyarakat. Ini sudah berjalan sejak
awal bulan ini,” kata Kapolres.
Sementara untuk kawasan jalan poros
Sangatta-Bontang, Budi mengatakan, telah
menginstruksikan personilnya, untuk lebih
meningkatkan patroli, khususnya pada
jam-jam rawan seperti malam hingga
dinihari. Sebab, dari beberapa kasus
kecelakaan kebanyakan terjadi pada saat
itu.
“Intinya, semakin banyak melakukan aksi,
maka pelanggaran dan kasus kecelakaan
lalu lintas bisa menurun drastis,”kata Budi.
(jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar