info sangatta

info sangatta

Minggu, 10 Februari 2013

RSUD Sangatta Bisa Tampung 300 Pasien

SANGATTA. Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Sangatta, dr Bahrani
Hasanal mengatakan bahwa pelayanan
pada pasien adalah yang utama dan
menjadi prioritas utama. Kerena itu,
meskipun dirinya masih baru,
menggantikan direktur lama dr Aisyah,
namun pelayanan tidak akan berubah.
"Walaupun dr Aisyah tidak lagi memimpin
RSUD Sangatta, karena menempati posisi
sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kutim.
Kegiatan sehari-hari rumah sakit tetap
berjalan normal. Dan tidak ada perubahan
pelayanan pada pasien,"  katanya.
Bahkan, kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh direktur lama, yang
dianggap bagus akan terus dijalankan.
Sehingga tidak ada perubahan yang
revolusioner terjadi dalam manajemen
rumah sakit. Sekarang ini pembangunan
ruang rawat inap bagi pasien, termasuk
pula penambahan tempat tidur akan terus
dilakukan. "Saat ini untuk ruang rawat inap
hanya dapat menampung 100 buah tempat
tidur, jika kemudian bangunan yang
sedang dikerjakan tersebut selesai. Maka
pihak RSUD dapat menambah tempat tidur
hingga 300 unit. Harapan kami bangunan
tersebut dapat selesai akhir tahun ini agar
dapat difungsikan," harap Bahrani
Hasanal.
Terkait dengan kelanjutan RSUD Sangatta
menjadi Badan Layanan Umum (BLU),
menurutnya terus dilakukan. Mengingat
hal ini mengacu Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia (Permendagri)
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum. "Kita
tetap melanjutkan program tersebut,
karena ini merupakan keharusan yang
dilakukan oleh setiap rumah sakit. Untuk
menuju BLU, kami telah melakukan upaya
perubahan. Dan dilakukan secara
bertahap," katanya.
Untuk menjadikan RSUD Sangatta dapat
menjadi rumah sakit utama yang menjadi
jujukan pasien, pihak RSUD melakukan
peningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia. Dengan menyediakan dokter-
dokter spesialis dan dokter umum yang
lengkap. Agar perlakuan pada pasien
menjadi lebih baik, dalam arti bersifat
menyeluruh. Meliputi upaya preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Agar
rumah sakit tersebut mampu bersaing
dengan rumah sakit negeri maupun swasta
yang tersebar di Kalimantan Timur. (jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar