info sangatta

info sangatta

Selasa, 05 Maret 2013

Pemeriksaan Saksi Korupsi Ditunda Lantaran Terhambat Banjir

SANGATTA. Banjir yang merendam
Sangatta memberikan dampak yang luas.
Salah satunya, pemeriksaan terhadap saksi
terkait kasus Bansos yang sudah
menjebloskan dua tersangka ke dalam
tahanan Kejari Sangatta, tertunda.
Hal ini dibenarkan Kajari Sangatta, Didik
Farkhan didampingi Kasi Intel, Dodi Gazali
Emil.
“Bagaimana kami tidak tunda pemeriksaan
saksi. Surat panggilan sudah dilayangkan,
mereka sudah dijadwalkan untuk diperiksa
namun karena banjir, mereka tidak bisa
hadir karena rumah mereka kebanjiran atau
sulit menyeberang. Meskipun banjir hanya
beberapa hari, tapi penundaan membuat
semua dijadwalkan ulang. Sebab
pihaknnya juga mengerti, meskipun banjir
sudah surut, tentu mereka juga melakukan
pembenahan rumah bagi saksi yang kena
banjir,” jelas Kajari.
Diakui, saksi yang hendak diperiksa saat
itu rata-rata berasal dari Desa Singa Gewe,
Kecamatan Sangatta Selatan. Sekedar
diketahui, hampir tak ada rumah di Singa
Gewe yang bebas dari banjir dengan
ketinggian hingga 2 meter.
Sehingga, meskipun Kejari Sangatta
sedang mengebut pemeriksaan saksi
terkait kasus Bansos oleh dua tersangka,
Dudi Iskandar dan Aulia Kamal, terpaksa
harus menyesuaikan dengan keadaan.
Diberitakan, kedua tersangka adalah
kordinator Bansos dari anggota DPRD
Kutim yang berbeda. Aulia yang ditahan
pertengahan Januari lalu, terkait dengan
Bansos anggota DPRD Kutim, Sugianto
Mustamar. Sedangkan Dudi adalah
koordinator Bansos anggota DPRD Kutim
Suardi.
Untuk kasus Aulia, kerugian negara sekitar
Rp 600 juta dari 15 proposal. Pengembalian
dana dilakukan tersangka dengan alasan
salah sasaran. Ini berbeda dengan kasus
Dudi, yang juga merugikan negara sebesar
Rp 600 juta juga, namun belum ada satu
peser yang kembali.
Diduga, Aulia dapat mengembalikan uang
tersebut karena potongan dana Bansos
diambilnya sendiri. Sementara untuk kasus
Dudi, ia hanya mengumpulkan orang-
orang yang akan mengakui proposal
Bansos. Karena itu, Dudi hanya dapat upah
sekitar sepuluh persen dari Bansos yang
cair. Yang mendapat setoran lebih banyak
adalah koordinator di tingkat atas Dudi,
yang sampai saat ini belum ketahuan
namanya. (jn/lee)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar