info sangatta

info sangatta

Rabu, 13 Maret 2013

PDAM Tekan Kehilangan Air 35 Persen

SANGATTA. Perusahan Daerah Air Minum
(PDAM) Kutim, Tirta Tua Benua berhasil
menekan kebocoran air dalam beberapa
bulan terakhir ini. Tahun-tahun
sebelumnya, kehilangan air mencapai 55
persen. Namun setelah dilakukan
pemindahan jaringan ke pipa baru,
kehilangan tinggal 35 persen dari
kapasitas pasang yang ada. Demikian
diakui Dirut PDAM Kutim, Aji Mirni Mawarni,
pada wartawan beberapa waktu lalu.
“Setelah pemindahan jaringan ke pipa
baru, PDAM berhasil menekan kehilangan
air dari 55 persen hingga 35 persen,” jelas
Mawar, panggilan akrab Aji Mirni Mawarni.
Bahkan, karena masih ada jaringan pipa
pelanggan yang belum tersambung ke
pipa baru, PDAM masih memungkinkan
untuk menekan kebocoran lebih rendah
lagi.
“Masih bisa ditekan kok. Kebocoran
mungkin saja ada, namun sulit untuk
dideteksi. Jadi yang bisa dilakukan hanya
menekan seminimal mungkin, tapi tidak
mungkin untuk tidak ada kehilangan air,”
katanya.
Pemindahan jaringan pelanggan ke
jaringan pipa baru, juga berdampak lain
selain menekan kehilangan air. Sebab,
selam ini jika air PDAM sampai ke
pelanggan ada yang keruh, namun dengan
menggunakan jaringan pipa baru, maka
tidak ada lagi air yang keruh. Sebab selama
ini, yang memungkinkan air keruh itu
adalah lumpur yang mengendap dalam
pipa.
Kerena berhasil menekan kehilangan air
yang sangat besar, membuat PDAM
mampu melayani pelanggan baru. Bahkan
jumlah pelanggan PDAM saat ini sudah
mencapai 9000 kepala keluarga. Jumlah ini
naik dari pelanggan sebelum
menggunakan jaringan pipa baru, yakni
hanya sekitar 7000 KK.
Namun, meski bisa menambah pelanggan,
yang jadi masalah karena tekanan air
rendah, sehingga daerah yang jauh dari
intalasi pengolahan air (IPA), akan sulit
dilayani maksimal. Karena itu, pihaknya
tengah menunggu penyelesaian pompa
boster yang sedang dikerjakan Dinas
Pekerjaan Umum.
“Kalau pompa ini selesai, maka pelayanan
air akan bisa lebih maksimal. Apalagi, kami
juga tengah mempersiapkan pelayanan air
bersih 24 jam bagi masyarakat. Jika dalam
uji coba pelayanan 24 jam ini berhasil,
maka tidak ada lagi penggiliran air di
Sangatta,” jelasnya. (jn/upi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar