info sangatta

info sangatta

Rabu, 13 Maret 2013

Kutim Harus punya Bendungan

SANGATTA. Berdasarkan penelitian tidak
adanya bendungan di Sangatta menjadi
salah satu sebab terjadinya banjir sepeti
beberapa waktu lalu. Demikian dikatakan
Wakil Bupati Kutai Timur, Ardiansyah
Sulaiman pada wartawan di ruang kerjanya
di Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi,
Sangatta.
“Jadi dari analisa yang dilakukan beberapa
waktu lalu, maka di Sangatta harus ada
bendungan besar. Hanya kami belum tahu
di mana. Tapi dari perkiraan, proyek ini
bias menelan anggaran Rp 1 triliun,”
katanya.
Disebutkannya, keinginan membangun
bendungan tersebut muncul saat rapat
yang dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi
Pembangunan (Ekbang), Rupiansyah
beberapa waktu lalu. Saat itu dibahas pola
penanganan banjir yang akan dilakukan.
Diantaranya dengan menambah sodetan
serta pembangunan bendungan di daerah
aliran sungai (DAS) Sangatta.
“Banjir di Sangatta umumnya karena
kiriman. Sehingga dengan adanya sodetan
dan bendungan, air kiriman dari hulu bisa
terkontrol dan mencegah terjadinya banjir,”
jelas Rupiansyah, dalam rapat yang
dihadiri berbagai kalangan termasuk
sejumlah camat dan Dinas PU Kaltim
tersebut.
Sementara itu Suryananta dari Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Kaltim menerangkan,
sejak Sangatta dilanda banjir besar pada
2001 lalu, pihaknya sudah melakukan
beberapa kajian. Diantaranya dengan
membangun bendungan. Namun
pembangunan bendungan ini terkendala
karena status lahan. Sebab, sebagian
kawasan pembangunan berada di areal
Taman Nasional Kutai (TNK) dan PT Kaltim
Prima Coal (KPC).
“Saat dihitung biayanya sekitar Rp 1 triliun.
Tapi karena belum ada kemajuan terkait
masalah lahan, jadi tidak dilanjutkan lagi,”
jelasnya.
Menurutnya, sebagai kawasan yang
tergabung dalam DAS Karangan, Sungai
Sangatta memiliki peran penting terhadap
masyarakat di sekitarnya. Bahkan jika
rencana pembangunan bendungan
tersebut dapat terealisasi, maka dapat juga
dijadikan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) dan sumber air bersih
sekaligus arena rekreasi.
“Untuk PLTA mampu menampung air
dalam jumlah banyak serta menghasilkan
listrik lebih 19 Mega Watt (MW). Dengan
jumlah listrik sebesar itu, diperkirakan
mampu memenuhi kebutuhan listrik di
Sangatta,” jelas Suryananta.
Rupiansyah sendiri mengatakan, Pemkab
sangat serius terhadap pengendalian banjir
di Sangatta. Untuk itu, dalam waktu dekat
kajian yang telah disusun tersebut akan
segera direalisasikan bersama Dinas PU
Kaltim.
“Jika soal lahan dengan TNK dan KPC,
pemkab akan melakukan pendekatan agar
memberikan dukungan. Sehingga
penyelamatan Sangatta bisa diwujudkan
terutama terhadap korban jiwa,” kata
Rupiansyah. (jn/upi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar