info sangatta

info sangatta

Kamis, 06 Juni 2013

Turap Ambruk Terus Bertambah

SANGATTA. Kondisi turap di Dusun Pantai,
Desa Singa Geweh, Kecamatan Sangatta
Selatan, semakin memprihatinkan.
Pasalnya kerusakan turap terus bertambah.
Hal tersebut membuat banyak warga
meninggalkan rumahnya karena khawatir
akan menjadi korban.
Tim Pusdalops Penanggulangan Bencana
BPBD Kutai Timur, yang terus memantau
keadaan melihat, tanah yang mengalami
pergeseran semakin banyak bahkan
melebar. Salah satunya di kediaman H Sati.
Di rumah itu dua pekan lalu belum
bergeser, namun kini sudah rusak.
“Keluarga Sati sudah pindah karena
mereka khawatir dengan kondisi tanah
yang sudah terbuka, termasuk bangunan
rumahnya yang retak karena dampak
pergeseran tanah,” jelas Kepala BPBD
Kutim, Zainuddin Aspan melalui Kabid
Kedaruratan, Logistik dan Peralatan (KLP)
Syafranuddin, Rabu (5/6).
Disebutkan, rumah yang berada tepat di
tepi turap Sungai Sangatta, sudah
mengalami kerusakan meski kontruksinya
terbuat dari kayu. Mengamati keadaan
tanah, Tim Pusdalops BPBD Kutim
menemukan titik retakan yang mengarah
ke hulu Sungai Sangatta. Bahkan di
kediaman Guntur Aprianto yang berjarak
sekitar 20 meter dari H Sati, sudah terkena
imbasnya.
Menurut Syafranuddin, mereka tidak bisa
berbuat banyak untuk mengatasi ambruk
dan longsornya tanah di Dusun Pantai itu,
kecuali mengingatkan warga di sekitar
lokasi untuk waspada.
“Kami dari BPBD tidak berharap retakan
semakin meluas, tapi kenyataannya
retakan semakin meluas saja bahkan ada
air keluar. Padahal kondisi permukaan air
Sungai Sangatta surut. Melihat keadaan
ini, kami minta warga untuk menjauhi
lokasi tanah longsor karena bisa jadi tanah
ambruk dalam ukuran cukup luas seperti di
Cimahi Jawa Barat, yang menenggelamkan
ratusan rumah dalam waktu beberapa
menit,” ungkap pria yang biasa disapa Ivan
ini.
Sekedar diketahui, turap penahan abrasi
Sungai Sangatta pada Kamis (23/5) pukul
23.00 Wita lalu, ambruk saat berlangsung
pesta pernikahan. Bersamaan ambruknya
turap, terjadi pula tanah longsor yang
menyebabkan sejumlah rumah rusak. Hal
ini membuat BPBD Kutim melakukan tindak
cepat dengan mengevakuasi warga ke BPU
Singa Geweh. Kini kawasan tepi sungai
terutama dekat lokasi, sudah sepi dari
warga. (jn/upi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar