info sangatta

info sangatta

Senin, 10 Juni 2013

Pemerintah Targetkan Bangun 1000 Unit Rumah Miskin Sampai 2015

SANGATTA. Pemerintah Kutai Timur
menargetkan untuk membangun 1000 unit
rumah hingga 2015 akan datang. Karena
itu, tahun depan akan membangun 300
unit rumah lagi, sementara tahun 2015
akan dibangun 250. Demikian diakui Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat
(Bapemas) Erlyan Noor didampingi Lamhok
Siregar, pada wartawan beberapa hari lalu.
“Bupati Kutim Isran Noor mentargetkan
akan bangun 1000 unit rumah hingga 2015
akan datang,” jelas Lamhok.
Dikatakan, dengan target ini, maka tahun
depan direncanakan akan dibangun 300
unit rumah lagi. Naik 50 unit dari tahun ini
yang hanya 250 unit. Pembangunan 300
unit ini untuk mengejar kekurangan tahun
2012 lalu yang hanya membangun 200
unit.
“Jadi, kalau tahun lalu 200, tahun ini 250,
tahun akan datang 300 dan tahun 2015,
250. Jadi jumlahnya 1000,” katanya.
Namun, diakui rencana ini sangat
tergantung pada anggaran. Kalau
pemerintah merencanakan seperti itu,
hanya dapat direalisasaikan jika
anggarannya disetujui oleh DPRD. “Tapi
untuk tahun 2014, dalam musrembang
kami sudah ajukan. Kami berharap
anggarannya disetujui, untuk
merealisasikan proyek ini tahun depan,”
katanya.
Dikatakan, pembangunan rumah ini masih
tetap menggunakan pola PNPM (Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat)
mandiri. Dimana pembangunannya
dikerjakan masyarakat setempat. Dengan
anggaran Rp50 juta satu untit rumah.
Dengan pola ini, menurut pengalaman
ternyata rumah tipe 36 dengan berbagai
fasilitasnya berhasil dibangun dengan
baik.
“Ada masyartakat yang bangun rumah
permanen, ada pula yang dibangunkan
rumah dari kayu. Ini tergantung
pemiliknya, dan kondisi lahannya. Karena,
kalau anggarannya hanya Rp50 juta, maka
rumah tidak akan selesai kalau harus
diratakan terlebih dulu. Tapi kalau tanah
siap bangun, maka untuk anggaran
sebesar itu cukup untuk bangun rumah
permanen. Hanya tanpa plapon,” jelas
Lamhok.
Lamhok pun mengakui, sebenarnya
masyarakat yang hendak dibantu, bukan
hanya seribu, namun  lebih dari itu. Namun
tentu dibantu secara bertahap, dengan
skala prioritas, maka rumah yang tidak
layak huni akan dapat dituntaskan
perbaikannya dalam beberapa tahun ke
depan.
“Sebab bantuan perbaikan itu bukan hanya
dari Pemda, tapi juga ada dari pusat, ada
dari Provinsi. Hanya modelnya beda.
Tahun ini perbaikan pusat 500 unit,
dengan dana Rp7,5 juta per rumah.
Provinsi juga bangun di Kecamatan Muara
Ancalong sebanyak 80 unit rumah. Jadi
kalau bantuan terus berlanjut maka pasti
program perbaikan rumah ini mampu
mengurangi rumah miskin,” katanya. (jn) sapos.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar