info sangatta

info sangatta

Jumat, 28 Desember 2012

TNI AU Rekomendasikan Pembangunan Bandara Sangkima

SANGATTA. Dukungan Pemkab Kutim
untuk segera membangun Bandara
Sangkima kini muncul dari TNI Angkatan
Udara (AU). Dukungan ini tertuang dalam
surat rekomendasi dengan No 13/336/
X/2012 yang dikirim ke Pemkab Kutim,
serta ditembuskan ke berbagai pihak
termasuk kementerian Kehutanan dan
lainnya. Alasan TNI AU mendukung
pembangunan Bandara Sangkima adalah
untuk kepentingan mobilitas TNI pada
umumnya, pada saat melakukan latihan
gabungan di Sekerat. Surat rekomendasi
ditandatangani oleh Marsekal Pertama
TNI AU Polter Gultom selaku Kepala
Disbagops TNI AU.
Karena dukungan ini, Kepala Dinas
Perhubungan Kutim Johansyah Ibrahim
mengatakan, dukungan ini merupakan hal
yang positif. Apalagi, pihak kementerian
Kehutanan juga sudah memberikan sinyal
akan melepaskan lokasi tersebut sesuai
dengan permintaan enclave dari Pemkab
Kutim karena itu pihaknya yakin bandara
ini akan dibangun.
"Karena itu, tahun ini kami sudah
melakukan perencanaan. Kami sudah
siapkan anggaran perencanaan. Setelah
ada persetujuan enclave, pekerjaan fisik
langsung dimulai," jelas Johansyah
ditemui dua hari lalu di kantornya.
Diakui, keberadaan bandara tersebut
sangat dibutuhkan untuk menghidupkan
dan mempermudah jalur transportasi di
Kutim. Karena itu, pembangunannya akan
dipercepat jika pelepasan dari Kemenhut
sudah selesai. Karena itu perencanaanya
harus dipersiapkan dari sekarang.
Disebutkan, proses pelepasan hak
penggunaan lahan yang semula dikelola
PT Pertamina kini sudah diserahkan
kembali ke Kementerian Keuangan. Ini
artinya kawasan tersebut sudah
merupakan aset negara. Bahkan,
Kementerian Keuangan sudah
menghibahkan kawasan tersebut kepada
Pemkab Kutai Timur melalui Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kaltim. Namun
finalisasi hibah masih terkendala dengan
belum terbitnya persetujuan Kementerian
Kehutanan terkait status kawasan yang
termasuk TNK.
Menurut Johan, program pembangunan
dan pengembangan Bandara Sangkima
sudah direncanakan sejak lama. Namun
hal itu terkendala masalah izin. Saat ini
kondisi Bandara Sangkima memiliki
landasan sepanjang 800 meter, lebar 23
meter dengan menggunakan aspal lapen
(lapisan penetrasi macadam). Sesuai
dengan perencanaan, bandara tersebut
rencananya akan mengalami
peningkatan, baik itu dari segi panjang
maupun lebarnya. Untuk panjang
landasan pacu rencananya ditambah
menjadi 2.700 meter dengan lebar 40
meter. "Karena ada perluasan kawasan
bandara, secara otomatis perlu ada izin
dari Menteri Kehutanan. Begitu izin di
keluarkan proses pembangunannya
langsung dimulai. Termasuk pembuatan
amdalnya dan meminta instansi teknis
terkait untuk membebaskan lahan untuk
pelebaran bandara," jelasnya.
Johan mengaku, keberadaan bandara ini
mempunyai peranan penting untuk
pengembangan kawasan Kutim yang
didaulat menjadi salah satu daerah
pengembangan koridor ekonomi
nasional. Hal ini dikarenakan jarak
tempuh jalur darat cukup jauh. "Dengan
adanya bandara, jarak tempuh antara
Kutim dengan Samarinda sebagai ibukota
Kaltim dan beberapa daerah lainnya
dapat lebih singkat. Bandara ini juga
akan memudahkan arus transportasi
warga keluar daerah. Secara tidak
langsung akan mendukung
perkembangan ekonomi daerah,"
katanya. (jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar