info sangatta

info sangatta

Sabtu, 08 Desember 2012

Pintu Gerbang Kaltim

Sangatta — Meretas waktu
perjalanan dari pintu gerbang
Provinsi Kalimantan Timur, di
Balikpapan menuju ke Kutai Timur,
Sangatta, memang harus segera
dilakukan untuk memudahkan
percepatan pembangunan daerah.
Apalagi daerah ini merupakan
tujuan investasi yang cukup
dominan dimata para investor, baik
dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk itu diperlukan berbagai cara
dalam menunjang iklim investasi
yang baik,  salah-satunya dengan
membuat bandara komersial.
Kepala Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi Kutim,
Johansyah Ibrahim menyebutkan
bahwa pihaknya menunggu enclave
TNK disetujui. Terlebih penataan
letak bandara menuju Sangatta,
memang sangat tepat dilokasi
bandara Sangkima exs bandara
Pertamina. “Kalau begitu TNK oke
enclavenya, kita akan langsung start
perencanaan. Apalagi Bupati Isran
Noor menghendaki daerah ini
memiliki bandara dengan luasan
2.800 meter, sehingga menyamai
bandara Sepinggan. Letak bandara
itu nantinya sangat strategis,
mampu melayani penerbangan
untuk Sangatta dan bahkan
Bontang, ” terang Kadishubkominfo
saat ditemui dikantornya beberapa
waktu lalu.
Sementara itu, terkait permohonan
Pemkab Kutim pada Kementerian
Perhubungan untuk dapat diberikan
rute penerbangan perintis komersil
rute Balikpapan – Sangatta telah
mendapatkan persetujuan. Dimana
akan dilayani empat kali
penerbangan seminggu, dan karena
belum memiliki bandara umum.
Maka penerbangan itu nantinya
akan menggunakan bandara
Tanjung Bara milik PT KPC, hal ini
penting untuk memecahkan
persoalan ketiadaan bandara umum
untuk sementara waktu. “Ini akan
memangkas jarak tempuh menuju
Sangatta, yang biasanya
memerlukan waktu 7 – 8 jam.
Dengan menggunakan pesawat jenis
Cassa kapasitas 22 orang dan Twin
Otter kapasitas 16 orang, tentu lebih
praktis lagi. Karena hanya
memakan waktu 48 menit dari
Sangatta – Balikpapan dan
begitupun sebaliknya. Bahkan
biayanya untuk perhitungan
sementara berkisar pada angka
Rp200 ribu, tentu ini amat
terjangkau dan ekonomis,” tukas
Johansyah Ibrahim.
Pihak Dihubkominfo Kutim juga
terus melaksanakan percepatan
pembangunan pelabuhan
Kenyamukkan dengan rentang
waktu sekitar 2 tahun kedepan, dan
ini bukanlah sesuatu yang mustahil.
Karena telah terjadi pembagian
pendanaan dari pemerintah pusat
dan pemerintah daerah. Pekerjaan
coastway dan bangunan kantor
akan didanai APBN. Sedangkan
pekerjaan trestel dan dermaga akan
didanai APBD Kutim dan provinsi.
Kadishubkominfo Kutim Johansyah
Ibrahim mengatakan, proyek ini
sangat didukung oleh pemerintah
pusat. Sehingga setelah sisi laut
rampung, maka akan dilakukan
penyelesaian disisi darat pelabuhan
Kenyamukkan. “Penyelesaian
proyek disisi darat juga akan
dilakukan pembagian
pendanaannya, seperti disisi laut.
Seperti membangun kantor bea
cukai dan pos polisi, termasuk
kelengkapan lain, sehingga berdiri
dan berfungsi layaknya pelabuhan-
pelabuahan di wilayah Indonesia,”
terangnya.
Membuka pintu gerbang menuju
Sangatta dari sisi udara dan laut
adalah pekerjaan yang tidak mudah
dilakukan, namun semua itu harus
diwujudkan guna memudahkan
masyarakat Kutim dalam menikmati
dan memanfaatkan keberadaan
bandara maupun pelabuhan
nantinya untuk kemajuan tingkat
perekonomian. “Semua ini adalah
untuk masyarakat, sehingga
pemanfaatan keberadaan bandara
dan pelabuhan benar-benar
dirasakan. Sehingga berpengaruh
pada peningkatan dan penguatan
ekonomi masyarakat kedepannya,”
terang Johansyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar