info sangatta

info sangatta

Selasa, 25 Desember 2012

Paus : sediakan ruang untuk Tuhan

Pemimpin
Katolik Roma dunia, Paus Benedictus,
meminta umat menyediakan ruang untuk
Tuhan dalam kehidupan serba tergesa
mereka yang penuh dengan aneka
perangkat teknologi terkini.
"Apakah kita punya waktu dan ruang
untukNya? Apakah kita tidak berpaling
dariNya? Kita mulai melakukannya saat
kita tidak punya waktu untukNya," kata
Paus berusia 85 tahun itu saat
memberikan homili kepada sekitar 10 ribu
peserta misa di Basilika St Peter.
"Makin cepat kita bergerak, makin efisien
perangkat penghemat waktu, makin
sedikit waktu yang kita miliki. Dan
Tuhan? Pertanyaan tentang Tuhan
kelihatannya tidak mendesak. Waktu kita
benar-benar sudah penuh," katanya
seperti dikutip dari Reuters.
Pemimpin sekitar 1,2 milyar umat Katolik
Roma itu mengatakan, masyarakat sudah
mencapai titik di mana proses berpikir
orang-orang tidak meninggalkan ruang
untuk keberadaan Tuhan.
"Tidak ada ruang untukNya. Bahkan
dalam perasaan dan hasrat kita. Kita
menginginkan diri kita sendiri," katanya.
"Kita menginginkan apa yang bisa kita
rebut dan pegang, kita menginginkan
kebahagiaan yang ada dalam jangkauan,
kita menginginkan rencana dan tujuan
berhasil. Kita 'penuh' dengan diri kita
sendiri sehingga taka da ruang yang
tersisa untuk Tuhan."
Lonceng dari dalam maupun luar basilika
berdentang ketika Paus mengatakan
"Glory to God in the Highest".
Sebelumnya, Paus muncul di jendela
istana apostolik dan menyalakan lilin
perdamaian. Sementara adegan kelahiran
Kristus dipertunjukkan pada bagian
bawahnya, Lapangan St Peter.
Mengutip Injil tentang kelahiran Yesus di
kandang karena tidak ada tempat untuk
Maria dan Yosef di penginapan, Paus
mengatakan bila seseorang tidak
menemukan tempat untuk Tuhan dalam
hidupnya, ia juga tidak akan menemukan
tempat untuk orang lain.
"Mari kita minta pada Tuhan agar kita
waspada terhadap kehadiranNya, agar
kita dapat mendengar betapa lembut
ketukanNya dalam diri dan keinginan
kita," katanya.
"Mari kita minta agar kita bisa
menyediakan ruang untukNya dalam diri
kita, agar kita dapat mengenaliNya
melalui siapa Dia berbicara kepada kita:
anak-anak, orang yang menderita, orang-
orang yang terlantar, mereka yang
diasingkan dan orang miskin di dunia."
(nta)
Editor: Maryati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar