info sangatta

info sangatta

Sabtu, 15 Desember 2012

Paguyuban Intensifkan Pertemuan

SANGATTA. Berbagai kejadian, berupa
gesekan antara etnis yang terjadi di luar
Kaltim, termasuk beberapa kali di Kaltim
bahkan nyaris terjadi di Kutim. Membuat
para tokoh lintas etnis yang tergabung
dalam Forum Komunikasi Persaudaraan,
melakukan pertemuan silaturahim
beberapa hari lalu di Gedung Serbaguna
Kantor Bupati Kutim. Silaturahim dihadiri
Wakil Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman,
serta seluruh unsur Muspida dan tokoh
masyarakat berbagai etnis di Kutim.
Wakil Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman,
dalam silaturahim ini mengharapkan
elemen lintas paguyuban bisa
membangun budaya saling menghargai.
Bilamana ada tindakan kriminal yang
memicu perselisihan, maka harus
diserahkan pada aparat yang berwajib.
Dalam hal ini diperlukan upaya bersama
menjadikan Kutim terbaik, dari sisi
pembangunan ekonomi, kebersamaan,
kenyamanan, dan ketenteraman untuk
semua warga.
"Bila ada persoalan di masyarakat,
secara dini paguyuban harus
memberikan arahan pada etnisnya
masing-masing. Dan diupayakan
penyelesaian secara kekeluargaan. Kita
harus memahami konsep NKRI. Dimana
antaretnis hidup bersama berdasarkan
kekeluargaan. Pendatang maupun
penduduk asli harus saling menghargai.
Karena di Kutim ini semua etnis di
Indonesia ada," katanya.
Sementara Kapolres Kutim, AKBP Budi
Santosa, mengatakan pertemuan dan
silaturahmi merupakan agenda yang
penting dan perlu dilakukan secara
berkelanjutan. Terlebih situasi di Kutim
relatif kondusif, ini perlu terus dijaga.
Budi berharap masyarakat bisa melihat
permasalahan dengan benar-benar jernih
dan arif. Mana persoalan orang atau
oknum dan mana persoalan antar
kelompok. Sebab kerapkali terjadi
peristiwa kriminal murni, namun
berpotensi melebar menjadi persoalan
etnis, bila tidak disikapi dengan arif.
"Kami berharap warga memberi
kepercayaan kepada aparat untuk
menangani kriminalitas dan mendukung
kondusifitas di Kutim. Kami harap
masyarakat jangan terpancing provokasi
pihak-pihak yang ingin membuat situasi
tidak kondusif. Semua itu dapat berakibat
merugikan kita sendiri," kata Budi
Santosa.
"Untuk itulah perlunya setiap ketua
kerukunan atau paguyuban memberikan
pencerahan dan pemahaman kepada
warganya. Dalam hal ini kesepakatan
bersama dan proses hukum perlu sama
sama kita junjung tinggi," kata Kapolres.
Berbagai elemen paguyuban juga
memberikan berbagai masukan
konstruktif. Diantaranya perlunya
silaturahmi secara berkelanjutan. Juga
perlunya pembangunan sekretariat
bersama agar komunikasi dan koordinasi
semakin terjalin erat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar