info sangatta

info sangatta

Minggu, 16 Desember 2012

Lokalisasi Ditutup, PSK Bisa Menyebar

SANGATTA. Untuk menghambat
penyebaran penyakit Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan
Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS) di Kutai Timur (Kutim), Komisi
Penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI)
Kutim terus menggalakkan sosialisasi
bahaya HIV/AIDS dengan melakukan
penyuluhan di berbagai lokasi yang
dianggap rentan penularan penyakit
mematikan ini seperti ditahanan.
Sekretaris KPAI Kutai Timur, Harmadji
Partodarsono mengatakan sosialisasi
dilakukan di mana saja, terutama di
tempat atau lokasi yang rentan dengan
penyebaran penyakit mematikan ini agar
masyarakat waspada. "Seperti di
tahanan, ini sangat penting. Sebab tahun
lalu kami menemukan satu orang
tahanan ternyata mengidap HIV. Kami
tidak tahu kapan tertularnya, tapi
ketahuannya dalam tahan. Karena itu,
perlu sosialisai agar tidak menyebar ke
tahanan lainnya. Termasuk, jika mereka
kembali ke masyarakat, mereka bisa
berhati-hati agar tidak tertular penyakit
ini," katanya.
Harmadji mengatakan, penularan
penyakit yang menyerang sistim
kekebalan tubuh manusia ini, begitu
cepat terjadi di Kutim. Hal ini karena
banyaknya lokasi transaksi seks, sebagai
media utama penyebaran penyakit ini di
Sangatta. "Khusus di Sangatta saja, kami
mencatat 35 lokasi transaksi. Belum lagi
di luar kota, yang begitu pesat
pertumbuhannya karena banyaknnya
perusahan yang masuk. Khusus di
Sangatta, 11 di Lokasi Kampung Kajang,
sementara sisanya menyebar di tempat
hiburan dan lokasi remang-remang. Ini
sangat berbahaya. Karena itu sosialisasi
pencegahan penularan penyakit ini terus
kami lakukan agar mereka yang suka
"jajan" selalu menggunakan kondom,"
katanya.
Apalagi, yang paling mengkhawatirkan,
jika rencana pemerintah direalisasikan
untuk menutup lokalisasi kampung
Kajang. Sebab, ratusan pekerja seks
komersial (PSK) yang ada dalam lokasi
ini akan menyebar dalam kota, sehingga
nantinya makin tidak terdeteksi. "Kalau
selama ini masih dapat terus kami
pantau, maka nanti kalau lokasi ini jadi
ditutup, maka PSK-nya tidak akan
terkontrol lagi. Jadi bahayanya makin
besar. Karena itu kalau mau ditutup,
maka mereka ini harus dipikirkan agar
tidak menyebar dalam kota," katanya.
Sekadar diketahui, Pemkab Kutim
mewacanakan akan menutup lokalisasi
Kampung Kajang karena di lokasi ini
sering terjadi keributan. Apalagi, sudah
terlalu dekat dengan pemukiman
sehingga tidak layak lagi sebagai
lokalisasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, penderita
HIV/AIDS terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Dalam kurun waktu
7 tahun, jumlah penderita terdapat 84
kasus terbanyak pada 2011 mencapai 45
kasus sedangkan 2012 sampai September
lalu sebanyak 19 kasus, selain itu
terdapat 1 anak diduga terinfeksi dan 1
orang sedang dalam penelitian. "Jumlah
ini hanya yang sempat terdeteksi. Tapi
sebenaranya, yang tidak terdeteksi itu
jauh lebih banyak, bahkan mungkin
sudah ribuan. Karena itu masyarakat
kami imbau agar menghindari hubungan
seks dengan orang yang bukan
pasanganya. Atau kalau memang tidak
bisa dihindari, gunakanlah pengaman
agar terhindar dari penyakit yang
mematikan ini," katanya. (jn/agi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar