info sangatta

info sangatta

Rabu, 12 Desember 2012

1 Balita Positif Tertular HIV Dua Puluh Penderita Meninggal Dunia

SANGATTA. Jumlah penderita Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan
Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS) di Kutai Timur (Kutim) mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Dalam
kurun waktu 7 tahun, jumlah penderita
terdapat 84 kasus terbanyak pada tahun
2011 mencapai 45 kasus sedangkan 2012
sampai September lalu sebanyak 19
kasus, selain itu terdapat 1 anak diduga
terinfeksi dan 1 orang sedang dalam
penelitian. Hanya Harmaji tidak dapat
memastikan penyebabnya sampai anak
kecil yang tidak disebutkan namannya
positif terjangkit HIV.
Sekretaris Penanggulangan AIDS, Kutai
Timur Harmadji Partodarsono di Gedung
Seba Guna, kantor Bupati Kutim pada
wartawan kemarin Rabu(12/12)
menyebutkan, meningkatnya penderita
HIV/AIDS merupakan dampak
pertumbuhan penduduk Kutim. "Sudah
dua puluh meninggal dunia," jelasnya.
Harmadji menerangkan, HIV/AIDS dan
IMS dapat menular kepada orang lain
dengan cara hubungan seksual tidak
aman dan/atau tidak terlindungi sesuai
standar kesehatan. Penularan HIV
melalui hubungan seks terjadi di dalam
atau di luar nikah jika dilakukan tanpa
kondom dengan orang yang sudah
tertular HIV.
Menurutnya, berdasarkan profesi
penderita HIV terbesar dari karyawan
swasta, selain itu pekerja seks (PSK) dan
ibu rumah tangga. Data yang dihimpun
KPA Kutim, kalangan ibu rumah tangga
mencapai 18,5 persen. "Mereka ini ibu
rumah tangga baik-baik yang tertular
oleh suami yang didapat atau akibat jajan
di luar rumah," katanya.
Terhadap cara penularan HIV, ia
mengemukakan sebagian besar melalui
hubungan seks, kemudian jarum suntik
narkoba serta melalui ibu ke bayi. Secara
kasat mata, disebutkan permasalahan
penyebab peneluran HIV yakni narkoba
dan perselingkuhan.
Sangatta Utara dan Sangatta Selatan
serta Bengalon diakui merupakan daerah
rawan, karena pertumbuhan penduduk
sangat pesat akibat terbukanya lapangan
kerja yang menghasilkan pendapatan
besar, disisi lain terdapat tempat-tempat
protitusi. "Berdasarkan pendataan,
sekitar Sangatta terdapat tiga puluh lima
titik seperti lokalisasi protitusi, panti pijat
dan tempat-tempat hiburan malam
lainnya," jelas Harmadji.
Disebutkan, data tersebut masih
merupakan data dari sekitar Sangatta
kota. Seandainya dilakukan pemeriksaan
menyeluruh di Kutim, maka diperirakan
sebenarnnya ribuan orang diduga telah
terinfeksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar